Sabtu, 21 Juli 2012

HORDEOLUM



  • DEFINISI
Hordeolum ( sty ) atau yang di Indonesia dikenal sebagai " Bintitan ", merupakan infeksi pada kelenjar di  tepi atau di bawah kelopak mata. Biasanya hodeolum ini berisi nanah. Bila bertambah besar, akan menyebabkan sulit untuk melihat jelas, karena tidak dapat membuka mata secara optimal. Lebih dari satu hordeolum dapat terjadi dalam satu waktu, yang disebabkan karena perradangan yang meluas di kelopak mata, sebuah kondisi yang disebut Blefaritis. Hordeolum biasanya akan sembuh sendiri secara spontan dan sementara itu dapat diberi kompres hangat.

  • GEJALA
Hordeolum memberikan gejala radang pada kelopak mata seperti bengkak, mengganjal dengan rasa sakit, merah dan nyeri bila ditekan. Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada sesuatu dimatanya. Biasanya sebagian kecil kelopak akan membengkak, walaupun dapat terjadi pada seluruh kelopak yang menyebabkan kelopak mata sukar diangkat karena bertambah beratnya kelopak. Pada pasien dengan hordeolum, kelenjar preaurikel, yaitu kelenjar yang terdapat di belakang telinga, biasanya turut membesar. Sering hordeolum ini membentuk abses ( kantung nanah ) dan pecah dengan sendirinya.

  • PENYEBAB
Penyebab dari hordeolum adalah infeksi bakteri, biasanya bakteri staphylococus, yang menyerang kelenjar minyak kelopak mata. Hordeolum tidak terlalu menular. Untuk meminimalkan penularan, perlu melakukan teknik cuci tangan ang benar sebelum menyentuh kulit di sekitar mata.

Sebagian besar hordeolum akan sembuh sendiri, tidak berbahaya bagi mata dan tidak mengganggu penglihatan. Namun, anda dapat pergi ke dokter bila ditemukan salah satu dari masalah di bawah ini :
    * Mengganggu penglihatan anda
    * Terlalu sering terjadi
    * Tidak hilang dengan sendirinya
    * Tidak memberikan respon dengan pengobatan sendiri

  • PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit di sekitar mata. Dan pengobatannya dilakukan dengan cara :
  1. Untuk mempercepat peradangan kelenjar dapat diberikan kompres hangat, 4 kali sehari selama 10 menit sampai nanah keluar.
  2. Pengangkatan bulu mata dapat memberikan jalan untuk penyerapan nanah. Diberi antibiotik lokal terutama bial berbakat berulang atau terjadinya pembesaran kelenjar aurikel.
  3. Biasanya tidak diperlukan antibiotik oral bila tidak terjadi peradangan menyeluruh di kelopak mata. Namun bila terjadi, dapat diberikan 250 mg eritromisin atau 125-250 mg diklosasin 4 kali sehari, dapat juga diberi tetrasiklin.
  4. Bila terdapat infeksi staphylococus di bagian tubuh lain maka sebaiknya diobati juga bersama-sama. Pada nanah dan kantong nanah yang tidak dapt keluar, dilakukan penyayatan untuk mengeluarkan nanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar